SELAMAT DATANG

Website Resmi Desa Sukamaju

PROGRAM SATU DESA SATU POSKESDES

AYO BEROBAT KE POSKESDES DESA SUKAMAJU!!!!!

SUKAMAJU MEMBANGUN BERSAMA

Tranparan, Dana Desa Untuk Kepentingan Desa dan Masyarakat Desa, Ayo Jaga, Laksanakan, dan Awasi Penggunaannya..

KEBUN DESA SUKAMAJU

Pemanfaatan Kebun Desa Sebagai Penunjang PAD Desa Sukamaju untuk Masyarakat

BUMDes HARAPAN JAYA

Badan Usaha Milik Desa Sukamaju adalah Warung yang mana digerakkan oleh maysrakat Desa keuntungan untuk Desa

Ayo Bersih Sampah

Ayo Bersih Sampah
Desa Sukamaju mendukung Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah Kabupaten Ogan Komering Ulu

Minggu, 08 April 2018

SELAMAT DATANG TIM PENILAI DESA DI DESA SUKAMAJU


Pada Hari inio Senin 9 April 2018, Desa Sukamaju kedatangan TIM Penilai Desa dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, dalam hal ini, Tim Penilai menilai Aspek - Aspek Desa mulaiAdministrasi Desa, Kebersihan Desa sampai pengelolaan SDM Desa.. Acara Lomba Desa ini diadakan tiap tahunnya dengan tujuan meningkatkan Kualitas Desa di Kab. OKU Khusunya..
Acara ini juga dihadiri oleh Camat Baturaja Barat,Kepada Desa, Perangkat Desa, Unsur Muspida, dan Masyarakat Desa Sukamaju.

Harapan terbesar adalah Desa Sukamaju Memenangkan Lomba Desa Tahun ini, agar Desa Sukamju semakin Unggul dan Maju dalam hal pelayanan dan kebersihan Desa, hal tersebut juga tak kan terjadi bila tanpa dukungan masyarakat Desa Sukamaju. dan Smoga hasil kerja keras semua masyarakat dan perangkat Desa berbuah manis dengan menyandangan gelar Desa terbaik di Kabupaten OKU mewakili Kecamatan Baturaja Barat.




Minggu, 18 Maret 2018

WEBSITE RESMI DESA SUKAMAJU

Selamat Datang di Website Resmi Desa Sukamaju " www.sukamaju.online ". Semoga dengan dibangunnya Website ini menjadikan Pelayanan terhadap warga Masyarakat Desa Sukamaju lebih baik lagi, terutama bagi mereka warga desa Sukamaju yang berada di luar desa bisa mendapatkan informasi tentang berbagai pelayanan ataupun kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Desa Babakan.
meskipun website ini masih dalam tahap pengembangan, namun mudah-mudahan untuk kedepannya nanti sudah dapat memberikan gambaran bagi warga ataupun pihak lain untuk dapat lebih mengenal dan mengetahui tentang Desa Sukamaju.
akhir kata, maaf apabila dari awal sampai akhir tedapat penulisan atau ucapan yang kurang berkenan dihati dan perasaan para pembaca sekalian. ^^

TIM PENGGERAK PKK DESA SUKAMAJU IKUTI LOMBA TINGKAT KABUPATEN


Desa Sukamaju mewakili Kecamatan Baturaja Barat (OKU) untuk mengikuti lomba PKK dalma hal ini mengenai Kesehatan dan Tanaman Obat Keluarga
Kegiatan itu sendiri berlangsung di Desa Sukamaju  yang akan dihadiri tim penilai UP2K PKK Kabupaten OKU nantinya. Camat Baturaja Barat, Heryamin Sag Ssos Msi menjelaskan, lomba ini bertujuan untuk lebih memberi motivasi dan pembinaan kepada UP2K PKK di DesaSukamaju. Selain itu juga para tim penilai terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penilaian ditempat usaha ibu-ibu PKK.
“Desa Sukamaju sejauh ini sudah dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasinya, sehingga mampu mengembangkan usahanya dan berdaya saing melalui pemberdayaan keluarga bisa dirasakan manfaatnya oleh setiap keluarga maupun masyarakat,” katanya.
Penilaian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi khususnya Pokja II TP PKK Desa yang harapannya dengan penilaian ini maka kapasitas organisasi bisa meningkat sejalan dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat yang semakin meningkat.

Wajah Pendidikan di Desa Sukamaju

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kondisi geografis beragam dan terdiri atas ribuan pulau, berbagai suku, etnis, budaya, serta karakter berbeda. Keberagaman ini mengharuskan pendidikan bangsa Indonesia mampu menampung seluruh karakter keanekaragaman bangsa. Karena itulah pendidikan merupakan hak setiap warga Negara Indonesia dan merupakan cita-cita bangsa Indonesia untuk kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang tercantum dalam UUD 1945. 
Pendidikan adalah kalimat yang tak lagi asing di kalangan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak bangsa. Pendidikan merupakan kewajiban yang harus dijalani oleh anak-anak bangsa Indonesia, karena pada dasarnya pendidikan sangat diperlukan, karena dengan pendidikan tersebut dapat memajukan karakter dan budi pekerti yang dimiliki oleh setiap individu. Melalui pendidikan, seseorang akan lebih bisa menerapkan pengetahuannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Tetapi faktanya, bangsa Indonesia ternyata belum mampu memaksimalkan potensi yang ada, khususnya pendidikan. Di daerah perkotaan cenderung lebih maju daripada di daerah pedesaan, terlebih lagi di daerah perbatasan seperti kabupaten Mahulu. Pendidikan di wilayah perbatasan masih rendah karena program pemerataan pendidikan belum membuat Kabupaten Mahulu mendapatkan pendidikan yang layak. 
Maka
dari itu, tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh dalam dunia kerja, terutama pada era modern ini untuk mencari pekerjaan tidaklah mudah karena yang berpendidikan tinggi saja masih banyak yang menganggur atau disebut dengan istilah penggangguran terdidik. Di daerah pedesaan, jumlah angkatan kerja yang tidak tamat SD, SMP, dan SMA di pedesaan akan terus meningkat karena infrastruktur dan minimnya kualitas pendidikan yang kemudian membuat jumlah angkatan kerja meningkat.
Selain itu, guru-guru yang berasal dari pedesaan sendiri memiliki kualitas pendidikan yang rendah karena hanya lulusan SMA. Dan kurikulum yang belum memenuhi standar membuat peserta didik kurang mendapatkan pendidikan seperti di perkotaan. Kemudian informasi yang merupakan salah satu masalah dalam akses pendidikan, di daerah pedalaman cenderung selalu mengalami keterlambatan informasi. Karena keterlambatan informasi ini juga cenderung menghambat proses seleksi guru sehingga jadwal yang ditetapkan harus mundur. 
Pengumpulan berkas dari daerah yang lambat tentunya juga berkaitan dengan informasi yang lambat diterima oleh guru-guru calon penerima beasiswa tersebut. Bahkan, ada beberapa guru yang tidak mengumpulkan berkas pun harus diambil karena menutupi kuota yang diperlukan. Hal tesebut membuktikan masih kurangnya kualitas pendidikan di pedesaan. Tingkat pelayanan pendidikan ini perlu mendapat perhatian yang serius, terutama untuk daerah perbatasan, terpelosok, dan terpencil.
Maka dari itu, pendidikan yang kurang maju ini mengakibatkan mayoritas masyarakat di pedesaan hanya berpendidikan tamatan SD. Minimnya masyarakat yang bependidikan tinggi mendorong bertambahnya angka pengangguran yang kemudian menimbulkan kemiskinan di Kabupaten Mahulu karena kurangnya pengetahuan dan wawasan yang luas. Hal tersebut menjadi masalah utama di Kabupaten Mahulu dan infrastruktur belum memadai. Akses masih sulit dan sarana komunikasi juga belum tersedia secara maksimal. Jika dilihat dalam pembangunan wilayah perbatasan sampai saat ini masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan seperti masalah kemiskinan, kesenjangan pembangunan antara wilayah kota dengan pedalaman atau perbatasan, masalah ketenagakerjaan serta masalah lingkungan.
Berbeda halnya dengan anak-anak yang berada di perkotaan, yang dapat mengenyam pendidikan dengan mudah dan fasilitas yang sudah lengkap. Hal ini seharusnya dapat disyukuri oleh masyarakat di perkotaan karena dapat mengenyam pendidikan yang layak tanpa terkendala oleh fasilitas dan akses transportasi yang mudah. Terlebih lagi kualitas mutu pendidikan yang sudah dijamin baik di daerah perkotaan. Tetapi hal yang berpendidikan yang baik saja justru tidak dapat mencerminkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Di era sekarang telah diterapkan berbagai aturan supaya peserta didik mempunyai akhlak yang baik, tetapi pada realitasnya banyak yang tidak mengaplikasikan hal tersebut yang didasari oleh moral serta etika yang sesuai dengan nilai-niali agama. Dengan demikian, kelak diharapkan mampu meneruskan generasi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia sangat butuh banyak generasi yang berpotensi menjadi seorang pemimpin yang dapat mengayomi negaranya dan memajukan negara ke arah yang lebih maju. Bukan hanya pemimpin yang hanya ingin dilayani, tetapi seorang pemimpin yang mau melayani masyarakatnya guna kesejahteraan bangsa Indonesia.
Tetapi sangat disayangkan generasi-generasi anak bangsa yang diajarkan untuk mempunyai jiwa pemimpin yang berkualitas dan mau melayani masyarkat sangat minim ditemukan di negara Indonesia ini. Generasi muda saat ini banyak menggunakan teori dibandingkan kerja nyata di lapangan. Hal tersebut kemudian memicu anak-anak muda yang hanya pintar untuk berbicara tetapi tidak bisa menunjukkan tindakan nyata di lapangan. 
Hal ini seharusnya menjadi pertimbangan bagi lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia untuk menyeimbangkan teori dengan kerja nyata di lapangan. Dengan teori saja seseorang hanya bisa untuk menyampaikan ide dalam pikirannya, mengembangkan pemikirannya dan menganalisis teori tersebut. Jika dibandingkan dengan kerja nyata, anak-anak bangsa dapat memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan tersebut. Kedua hal tersebut seharusnya dilakukan seimbang dalam proses pendidikan.
Tidak heran jika banyak pejabat tinggi dengan gelar sarjana banyak melakukan korupsi karena tidak pernah ikut merasakan permasalahan-permasalahan yang dialami oleh daerah pedesaan dan terpencil, mulai sarana pendidikan dan pembangunan yang tidak merata. Banyak pejabat yang hanya bersenang-senang korupsi uang negara untuk kepuasan semata tanpa memikirkan kemajuan negaranya. Hal tersebut menunjukkan bahwa lulusan pendidikan yang tinggi saja tidak bisa melakukan tindakan nyata dari apa yang telah ia pelajari selama masa pendidikan, yang dapat mendorong kesejahteraan bangsa. Bagaimana negara akan maju jika lemaga-lembaganya saja hanya mementingkan diri sendiri dan memikirkan kepuasan masing-masing? Jarang ditemui jiwa-jiwa penerus bangsa yang jujur dan dapat mengayomi masyarakatnya.
Hal ini menjadi bukti bahwa dalam Undang-Undang No.2 tahun 1989 bab II pasal 4 tentang tujuan pendidikan di Indonesia belum terwujud, yang disebabkan karena pendidikan moral yang selama ini diajarkan di sekolah hanya menyentuh aspek pengetahuan saja dan belum sampai pada aspek perilaku. Apalagi proses pembelajaran yang dilakukan oleh para pelajar banyak menitikberatkan hafalan saja sehingga tidak bisa mengubah perilaku seseorang yang baik. Kondisi pendidikan di Indonesia sekarang ini masih jauh dari yang diharapkan. Proses pendidikan ternyata belum berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter positif. Bahkan, sekarang ini menunjukkan bahwa pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan sekolah dan sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas namun memiliki mental yang lemah dan perilaku yang tidak terpuji. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pelajar yang terlibat tawuran, kasus kriminal, narkoba, dan seks di luar nikah.
Inilah gambaran pendidikan di kota dan daerah pedesaaan. Di pedesaan anak-anak masih belum bisa mengenyam pendidikan yang bermutu bagus karena masalah pembangunan dan akses transportasi yang tidak memadai, sedangkan daerah perkotaan yang dapat mengenyam pendidikan bagus dengan fasilitas yang lengkap malah tidak bisa mencerminkan perilaku yang sesuai dengan pendidikan yang berkarakter. Kemudian di daerah perkotaan banyak pengangguran yang memiliki gelar sarjana, hal tersebut disebabkan kurangnya lapangan kerja yang tersedia di daerah perkotaan. Tetapi hal ini tidak terjadi merata di seluruh perkotaan, hanya sebagian kecilnya saja yang bergelar sarjana tetapi penganggur. Hal ini yang harus ditangani oleh lembaga-lembaga yang berwenang agar lapangan pekerjaan mencukupi lulusan-lulusan sarjana atau yang berpendidikan tinggi agar mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya masing-masing. Walaupun ada segelintir yang memiliki gelar sarjana tetapi tidak memiliki pengalaman layaknya seorang yang berpendidikan sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Meskipun fasilitas di desa masih kurang memadai, sebenarnya hal ini menjadi pembelajaran bagi anak-anak desa karena mereka terbiasa dengan kerja keras, tantangan, dan tidak patah semangat. Sehingga hal ini menjadi daya tahan yang tinggi dalam berbagai permasalahan dan goncangan, dibandingkan dengan masyarakat di perkotaan. Tetapi anak-anak yang berada di daerah terpencil tak perlu berkecil hati, karena orang yang bersekolah tinggi saja belum tentu bisa sukses. Kesuksesan akan didapatkan jika seseorang mau berusaha, membangun dan mengembangkan segala bakatnya, tekun dan jujur. Karena dalam setiap diri seseorang memiliki bakat yang berbeda-beda, hanya saja bagaimana individu tersebut mengembangkan kemampuannya untuk mencapai kesuksesan.
Dan kesuksesan seseorang tidak diukur dari lulusan pendidikan, tetapi kembali pada individu tersebut. Bukan hanya menjadi seseorang yang berpendidikan dan berpengetahuan luas tetapi individu yang mampu mengembangkan dan mempraktikkan pengetahuan tersebut dalam dunia kerjanya. Dalam hal ini, seseorang yang sukses harus memiliki sikap jujur, tekun, dan pengalaman dalam penerapan ilmunya. Semua orang berkesempatan untuk sukses, bahkan untuk individu yang tidak mengenyam pendidikan. Yang dibutuhkan adalah pembelajaran di luar sekolah yang membangun kesuksesan tersebut. Orang yang sukses memiliki hasrat yang kuat untuk memajukan dirinya sekalipun individu tersebut tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi, dan kesuksesan individu melakukan rutinitas yang tidak disenangi oleh orang malas. Hidup sesuai cita-cita dan impian Anda dan harus berani mengambil risiko untuk menjadi yang berbeda.
Karena tidak hanya individu yang berpendidikan tinggi saja yang bisa sukses, lebih dari itu individu yang tidak mengenyam pendidikan pun bisa melampui yang berpendidikan tinggi. Jangan sekali-kali meremehkan kemampuan seseorang karena tidak semua orang yang terlihat bodoh akan bodoh selamanya. Status sosial yang sekarang selalu menjadi tolak ukur sesorang dalam mengenyam pendidikan yang berkualitas seharusnya dihapuskan dalam dunia pendidikan. Karena tidak hanya orang kaya yang boleh mengenyam pendidikan berkualitas, orang-orang miskin dan kecil juga seharusnya mendapatkan pendidikan yang sama dan adil.

PAUD MUTIARA HATI, AKTIF, KREATIF & BERBAKAT


Kabar Gembira Untuk Warga Desa Sukamaju dan sekitarnya, Sudah Dibuka Pendaftaran  PAUD MUATIARA HATI DESA SUKAMAJU.
untuk info lengkap, silakan datang ke Paud di Jl. Lintas Muara Dua No. 51 A Desa Sukamaju

ttd

Ny. Sariah Erekson
Pengelola

Warga Sukamaju Gotong Royong Membersihkan Desa

Minggu 18 Maret 2018, Warga Sukamaju bermai ramai gotong royong untuk membersihkan Desa, ada beberapa titik dibersihkan dan dibenahi yaitu di seputaran jalan lintas Baturaja - Muara dua, Kantor Desa dan tempat Ibadah, kegiatan ini rutin dilakukan dua minggu sekali pada hari minggu, hal ini biasa dilakukan warga, dilansir dari penjelasan Ibu Soraya, S.Pd.M.Si selaku Kepala Desa Sukamaju Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung kegiatan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu dalam hal tiga bulan bersih sampah, dan juga kegiatan ini sudah jadi tradisi warga Desa Sukamaju sehigga kegiatan positif ini banyak bermanfaat bagi warga dan masyarakat yang melintas Desa Sukamaju, dari jalan yang diperbaiki sampai smapah atau rumput yang ada di pinggir jalan semua bersih.

// sumber : sukamaju.online

Berobat Lebih Dekat, Ayo Ke Pos Kesehatan Desa Sukamaju



 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah salah satu fasilitas kesehatan yang terletak di Desa Sukamaju kecamatan Baturaja Barat Kab. OKU. Poskesdes dibuka setiap hari terkecuali hari libur dan hari besar. Terdapat  bidan desa dan perawat yang melayani masyarakat di Poskesdes. Pengobatan dimulai pukul 08.30 dan ditutup ketika sudah tidak ada lagi pasien yang datang yaitu sekitar pukul 12.00. Poskesdes desa Tersana melayani konsultasi ibu hamil dan konsultasi umum. Pada waktu-waktu tertentu Poskesdes ini juga melakukan beberapa program yaitu kelas ibu hamil, senam ibu hamil, dan senam lansia.
Fasilitas di Poskesdes ini masih terbilang kurang karena belum adanya dokter yang praktek sehingga pengobatan-pengobatan yang diberikan kebanyakan hanya bersifat simptomatik (meredakan gejala penyakit). Masyarakat desa Tersana harus ke Puskesmas yang berada di Keluarahn Tanjung Agung untuk mendapatkan pelayanan dokter. Kasus-kasus yang sulit biasanya dirujuk ke Puskesmas. 
//sumber : sukamaju.online